ANALISIS DATA SURVEILANS TERHADAP PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO PADA ALAT ANGKUT (KAPAL) SESUAI STANDAR KEKARANTINAAN DI WILAYAH KERJA PELABUHAN LAUT SAGULUNG -TANJUNG UNCANG, BBKK BATAM
ANALISIS DATA SURVEILANS TERHADAP PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO PADA ALAT ANGKUT (KAPAL) SESUAI STANDAR KEKARANTINAAN DI WILAYAH KERJA PELABUHAN LAUT SAGULUNG -TANJUNG UNCANG, BBKK BATAM
Oleh : Bernadete Lukita Makarti1 dan Andri Ayani2*
Pelabuhan laut merupakan salah satu pintu masuk yang strategis bagi masuknya vektor penular penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah dari berbagai negara di dunia. Mobilisasi yang tinggi dari aktivitas di pelabuhan, secara otomatis penyebaran penyakit akan semakin cepat dan beragam, sehingga akan berpotensi menimbulkan dampak yang merugikan bagi pencapaian tujuan pembangunan kesehatan nasional. Sesuai peraturan Perundang-Undangan Kesehatan Nasional, semua alat angkut harus bebas dari tikus dan vektor, maka pemeriksaan kesehatan di kapal mutlak diperlukan, mengingat kapal dapat membawa vektor penyakit. Penelitian ini mengungkapkan bahwa faktor risiko kesehatan masyarakat pada kapal masih menjadi masalah yang perlu ditangani secara serius untuk mencegah penyebaran penyakit menular.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dimana peneliti hanya mendeskripsikan kejadian yang ada atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Metode pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan data sekunder yang didapatkan dari BBKK Batam.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan keberadaan vektor penyakit seperti kecoa dan tikus di atas kapal, yang merupakan sumber potensial penyebaran penyakit menular karantina seperti Kolera dan Pes. Selama Triwulan Pertama Tahun 2024, sebanyak 325 sertifikat sanitasi kapal telah diterbitkan, terdiri dari 300 SSCEC dan 25 SSCC. Dari 25 penerbitan SSCC, 11 kapal menjalani tindakan pengendalian atas temuan vektor, dan 14 kapal menjalani tindakan penyehatan atas permintaan mandiri. Tidakan penyehatan kapal berupa fumigasi dilakukan pada 9 kapal dan spraying pada 16 kapal. Pada hasil pemeriksaan sanitasi dengan Tingkat risiko tinggi terhadap gangguan Kesehatan ditemukan pada tujuh kapal yang disarankan untuk difumigasi, hal ini disebabkan karena ditemukan tanda-tanda keberadaan tikus di kapal yang dapat dlihat dari kotoran tikus, bau tikus, jalan tikus, jejak kaki tikus, bekas gigitan tikus, bekas gigitan tikus dan ditemukannya tikus hidup atau bangkainya. Sedangkan empat kapal yang disarankan untuk dispraying, hal ini disebabkan karena ditemukan tanda-tanda keberadaan kecoa di kapal dilihat dari kotoran, kapsul telur ootheca, dan kecoa dewasa baik dalam keadaan hidup maupun mati. Selebihnya dilaksanakan Tindakan penyehatan atas permintaan penyehatan mandiri. Tindakan penyehatan kapal mandiri pada umumnya dilaksanakan atas permintaan owner / pemilik kapal sebagaai salah satu syarat berlayar ke negara tertentu.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dalam penelitian yang dilakukan dari Bulan Januari hingga Maret 2024 di Wilayah Kerja Sagulung - Tanjung Uncang, BBKK Batam ditemukan bahwa selama Triwulan Pertama Tahun 2024 telah diterbitkan sebanyak 325 sertifikat sanitasi kapal berupa 300 SSCEC dan 25 SSCC. Dari 25 penerbitan SSCC dengan rincian sebanyak 11 kapal adalah Tindakan pengendalian atas temuan vektor dan 14 kapal adalah tindakan penyehatan kapal atas permintaan mandiri Tindakan penyehatan dilaksanakan terhadap 25 kapal berupa 9 deratasi dan 16 disinseksi. Tindakan pengendalian disinseksi (spraying) dilakukan apabila ditemukan kecoa pada kapal, sedangkan deratasi (fumigasi) dilakukan apabila ditemukan tikus pada kapal.
Berdasarkan kesimpulan diatas, diharapkan kepada Petugas Karantina dalam melakukan pemeriksaan sanitasi kapal dengan baik dan teliti sesuai dengan prosedur yang berlaku sehingga dapat menemukan faktor risiko dengan benar yang nantinya dapat menentukan Tindakan pengendalian yang tepat. Diharapkan pada pengendalian faktor risiko pada alat angkut (kapal) dapat dilaksanakan sesuai dengan standar kekarantinaan
*1. Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Batam
2. Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Batam